Rabu, 30 Oktober 2019

ETIKA BISNIS (CP 2)



Deskripsi
Kondisi lingkungan memberikan refleksi tingkat produksi dan konsumsi tertentu, dimana pada akhirnya akan berimplikasi langsung terhadap kondisi penerimaan dan pengeluaran suatu bisnis. Pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja perusahaan memberikan gambaran dari nilai bisnis itu sendiri

Lingkungan Internal
Adalah pengaruh lingkungan bisnis yang bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri.

Lingkungan Eksternal
Adalah pengaruh lingkungan bisnis yang bersumber dari luar perusahaan yang dapat dikelompokkan menjadi lingkungan khusus & lingkungan umum.

Lingkungan Khusus
Terdiri dari : konsumen, pemasok & pesaing

Lingkkungan Umum 
Meliputi lingkungan industri, lingkungan ekonomi & lingkungan global

RHEINA RIZKY
01218025
https://www.youtube.com/channel/UC4W-QLmtIRFFGLlXl3dh3Lg

#bangganarotama
#narotamajaya
#lingkunganbisnis&etika

Kamis, 04 Juli 2019

PERENCANAAN USAHA KOST EXCLUSIVE

Video ini merupakan tugas yang sengaja dibuat untuk Capaian Pembelajaran 2 pada hari Senin, 15 April 2019 Mata kuiah Pengantar Bisnis Dosen : Hj.I.G.A. Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Narotama Surabaya Nama : RHEINA RIZKY PUTRI INDRIANTO NIM : 01218025 Kelas : A-01 Berikut merupakan proposal usaha " KOST EXCLUSIVE " #bangganarotama #narotamajaya #thinksmart #pebisnismudaindonesia #wirausahanarotama #narotamamendunia #missmanagement #sahabatayurai

Rabu, 03 Juli 2019

LAPORAN KUNJUNGAN PT. TERMINAL PETIKEMAS



LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI EKSPOR IMPOR
PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA
                                     


DISUSUN OLEH :
RHEINA RIZKY PUTRI INDRIANTO
01218025


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA
2019



PENDAHULUAN
       I.            LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini Indonesia dituntut untuk bersaing dengan Negara lain dalam bidang ekonomi, ekspor impor dan sector lainnya. Dalam hal ini, EksporImpor tengah berkembang pesat di Indonesia, sehingga diperlukan adanya upaya pembangunan dalam bidang Ekspor Impor agar dapat mengondisikan aspek perindustrian di Indonesia.
Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pelabuhanter besar dan tersibuk nomor dua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Hal tersebut dikarenakan selain menjadi gerbang penghubung bagi Indonesia wilayahTimur, juga dikarenakan meningkatnya arus distribusi barang dari dan menuju wilayah Jawa Timur baik dalam negeri maupun internasional.
Peristiwa tersebut juga berperan penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi JawaTimur. Keberadaan Pelindo III sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistic. Pelindo III menjadi salah satu perusahaan BUMN besar di Indonesia dengan tingkat jumlah aset yang meningkat setiap tahunnya.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan industry tersebut.Dalam mewujudkan pembangunan industry diperlukan wawasan yang luas dan pemahaman yang baik mengenai kondisi dan teknologi proses perindustrian diIndonesia.
Persaingan dalam dunia usaha pada saat ini semakin ketat, untuk dapat bertahan maka diperlukan kepandaian dalam memilih usaha-usaha apa saja yang dapat diperankan oleh seorang Manajemen. Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki merupakan dambaan semua orang agar dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di hari tua. Untuk itu wawasan tentang dunia usaha juga tepat bagi seorang Manajemen.
Berangkat dari pemikiran diatas, kami sebagai mahasiswa program studi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Narotama Surabaya bermaksudmengadakankunjungan industry untukmenambahwawasandanmenunjangilmudarimatakuliah yang telahdiperoleh di kampus. Dalamimplementasinyaterhadapskalabesarsepertikegiatandalamskalaindustri proses.





    II.            TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1.       Memotivasi para peserta dalam menimba ilmu sebagai bekal dimasa yang akan datang
2.       Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi sejak dini untuk mendukung sector Ekspor Impor di Indonesia
3.       Mengetahui secara rinci proses yang terjadi di dalam Ekspor Impor di Indonesia
4.       Memberikan wawasan mengenai ruang lingkup manajemen dan dunia kerja serta peluang kerja manajemen

 III.            WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Ø  Waktu Kegiatan :
                                     
                Kegiatan kunjungan Ekspor impor ini berlangsung pada :
Hari       : Kamis, 27Juni2019
                Pukul    : 08.00 WIB –Selesai.

Ø  Tempat Kegiatan :

Tempat kegiatan Kunjungan Ekspor Impor ke PT Pelindo III, Jl.Perak Timur  620 Kec.Pabean Cantian, Kota SBY, Jawa Timur 60165





PEMBAHASAN
       I.            GAMBARAN UMUM
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) adalah perusahaan yang bergerak di  bidang penyediaan fasilitas terminal peti kemas untuk perdagangan domestic maupun internasional bagi pelaku usaha di wilayah Indonesia Timur. PT. TPS juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Saat ini  TPS  mengantongi  ISO 9001  (standar mutu),  ISO  14001  (standar lingkungan), OHSAS 18001 (standar keselamatan dan kesehatan kerja), dan ISPS Code (standar keamanan kapal dan fasilitas  pelabuhan). TPS juga merupakan satu-satunya terminal di Indonesia dan satu-satunya operator terminal di Indonesia yang memilikisertifikat C-TPAT dan ISO 28000:2007 (system manajemen keamanan untuk rantai pasok)
Lokasi TPS sangat strategis, karena secara langsung berhubungan dengan jalan Raya Tol Surabaya dan jalur Kereta Api. Karena lokasi inilah, TPS disebut sebagai, Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur. Secara geografis, TPS berlokasi di bagian barat Pelabuhan Tanjung Perak dengan koordinat 7;12;S, 112;40E, di bagian ujung alur pelayaran di antara pulau Jawa dan pulau Madura sepanjang 25 mil. Lebar minimum alur adalah 80 meter, kedalaman minimum pada saat air surut adalah 9.5 meter. Alur pelayaran tersebut ditandai dengan jelas, dan disediakan layanan kepanduan selama 24 jam nonstop.
    II.            VISI

PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas dunia di Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan menonjol yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service Excellence (Terminal Terpercaya dengan Layanan Sempurna), kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama TPS.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk :
  • Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada para pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu dan terjadwal.
  • Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan apabila petikemas mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan tambahan lainnya, seperti reefer plug, yang digunakan untuk mempertahankan suhu dingin petikemas.
  • Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat pembongkaran atau pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau bahan bakar.
  • Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan layanan bagi mereka dengan sepenuh hati.
 III.            MISI

Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan di kawasan Indonesia bagian timur.
Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya untuk :
  • Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para pelanggan yang dapat menjamin pengiriman barang yang aman, efisien, dan tepat waktu.
  • Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan.
  • Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal.
  • Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin tercapainya sukses bisnis serta mengupayakan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada para pemegang saham.
  • Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan milik masyarakat.

  IV.            MOTTO
“ Reliable Terminal with Service Excellence “
Filosofi :
Sebagai sebuah terminal petikemas yang berhubungan dengan pembeli baik dalam atau luar negeri, maka perusahaan haruslah menjadi yang; dapat diandalkan dan terpercaya.
Oleh karena itu, untuk menjadi terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus didukung oleh layanan yang sempurna. TPS mendorong para pegawainya dan para rekanan bisnisnya untuk meraih kesempurnaan layanan terhadap para pelanggannya.
RELIABLE artinya :
R: Responsive, TPS harus tanggap terhadap keluh kesah pelanggan
E: Empathy, TPS harus berempati terhadap masalah pelanggan
L: Learning, TPS menerima pengalaman sebagai sarana pembelajaran dalam proses masa depan yang  lebih baik
I : Innovation, layanan TPS didukung oleh peralatan dan sistem komputer terkini
A: Ability, layanan TPS didukung oleh orang-orang yang ahli di bidangnya
B: Benefit, para pelanggan menikmati keuntungan dari layanan TPS
L: Leading, TPS memimpin di garis depan dalam mutu layanan
E: Effective and Efficient, TPS melaksanakan strategi tepat guna dalam menghadapi persaingan bisnis
     V.            FASILITAS
Fasilitas PT. Terminal Petikemas Surabaya Untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat petikemas, maka Terminal PetiKemas harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas (Salim,1994), Fasilitas dalam sebuah terminal petikemas yang menjadi penunjang kelancaran penanganan aktivitas bongkar muat adalah sebagai berikut ini :
1.      Berth (Dermaga)
 Sebagai tempat bersandarnya kapal dan mempunyai panjang dan kedalaman tertentu disesuaikan dengan jenis kapal yang berlabuh. PT. Terminal PetiKemas Surabaya memiliki 2 dermaga sebagai berikut :

Ø  Dermaga Internasional - Panjang 1.000 Meter - Lebar 50 Meter - Kedalaman 10,5 Meter
Ø  Dermaga Domestik 1. Panjang 450 Meter 2. Lebar 50 Meter 3. Kedalaman 7,5 Meter

2.      Marshaling Yard
Tempatuntukmenyusunbarang yang siapbongkar dan muatdarikapal. Lapanganiniterletak di dekat apron.

3.      Container Yard
Lapangan yang digunakan untuk menangani/menyimpan petikemas yang mengendap, PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki dua lapangan penumpukan yaitu :
Ø  Lapangan Penumpukan Internasional
·         Luas 29 Hektar
·         Kapasitas 21,989 Hektar
Ø  Lapangan Penumpukan Domestik
·         Luas 9 Hektar
·         Kapasitas 5,650 Hektar
·          
4.      Container Freight Service (CFS)
Tempat yang ditunjuk pengirim barang untuk menyusun dan membongkar barangnya dari petikemas. PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki CFS dengan spesifikasi yaitu :
·         Luas Total 10.000 meter2
·         BarangBerbahaya 6.500 meter

5.       Maintenance and Repair Shop
Tempat untuk memperbaiki dan perawatan petikemas.

6.       Control Tower Tempat
Untuk mengawasi kegiatan di Marshaling Yard dan Container Yard.
7.       Ship Planning Centre Pusat perencanaan muatan dan pembongkaran container dari dan kedalam kapal.

8.       Weighting Bridge Jembatan timbang untuk menghitung berat petikemas yang akan dimuat dan dibongkar dari kapal.

9.       Terminal Operation System Terminal Operation System adalah system perangkat lunak terpadu yang digunakan oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk menintegrasikan monitoring aktivitas bongkar muat di pelabuhan secara real time.

  VI.            MACAM – MACAM LAYANAN

a.      Layanan Penerimaan Petikemas
                Perusahaan Pelayaran mengirimkan data COPARN ke PT. Terminal Petikemas Surabaya, baik melalui Web Access (file Excel) maupun melalui FTP - File Transfer Protocol (file EDI).
  1. Perusahaan Pelayaran mengirimkan data COPARN ke PT. Terminal Petikemas Surabaya, baik melalui Web Access (file Excel) maupun melalui FTP - File Transfer Protocol (file EDI)
  2. Pengguna Jasa membuat Job Order melalui aplikasi Clique 247, mencetak E-CEIR (Electronic Container Equipment Interchange Receipt), dan mendistribusikan E-CEIR kepada Pengemudi Head Truck.
  3. Pengemudi Head Truck menuju ke Gate-In (Gerbang Masuk) bersama petikemasnya dan menempelkan QR-Code yang terdapat pada E-CEIR ke QR-Code Reader yang ada di Gate.
  4. Petugas Tally Pre Gate-In memasukkan nomor polisi truk dan nomor BAT and mengkonfirmasi nomor petikemas melalui HHT. Setelah informasi detil petikemas tampil pada HHT, Petugas Tally Pre Gate-In memeriksa kesesuaian antara fisik dan informasi yang tampil pada HHT.
  5. Apabila ditemukan ketidaksesuaian, maka proses Pre Gate-In tidak bisa dilakukan. Pengemudi Truk harus memarkirkan truknya dan Pengguna Jasa harus membuat Job Order yang sesuai dengan detil fisik petikemas.
  6. Apabila pada informasi detil petikemas yang tampil di HHT ditemukan petikemas reefer yang tidak ada temperaturnya, maka Petugas Tally Pre Gate-In harus melaporkan kepada Superintenden Gate.
  7. Superintenden Gate menghubungi Pengguna Jasa untuk memastikan apakah petikemas reefer tersebut merupakan petikemas reefer yang tidak di-plug atau terjadi kesalahan data pada COPARN yang dikirimkan.
  8. Apabila petikemas reefer tersebut merupakan petikemas yang tidak di-plug, maka dapat melanjutkan ke proses berikutnya. Namun apabila ada kesalahan data yang dikirimkan, maka Perusahaan Pelayaran harus mengirimkan ulang data COPARN yang benar dan Pengguna Jasa harus membuat Job Order yang sesuai dengan data fisik petikemas.
  9. Petugas Tally Pre Gate-In memasukkan MGW (Maximum Gross Weight) dan Nomor Segel, kemudian menekan tombol Refresh pada HHT untuk merekam berat truk dan muatan petikemasnya.
  10. Petugas Tally Pre Gate-In menekan tombol Confirm pada HHT untuk mengkonfirmasi proses Pre Gate-In.
  11. Pengemudi Head Truck menempelkan Kartu Identitas ke RFID Reader (Radio Frequency Identification Device), mengambil Job Slip yang tercetak dan menuju ke lokasi penumpukan yang sesuai dengan yang tertulis pada Job Slip.
  12. Yard Dispatcher mengirimkan perintah kerja kepada RTG/RS melalui VMT (Vehicle Mounted Terminal) untuk memindahkan petikemas dari truk ke lapangan penumpukan.
  13. Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari truk ke lapangan penumpukan sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT.
  14. Setelah petikemas selesai ditumpuk, Pengemudi Head Truck menuju Gate-Out(Gerbang Keluar) untuk melakukan proses Gate-Out.
  15. Apabila petikemas yang ditumpuk adalah petikemas reefer dengan plug, maka Personil Pemantau Reefer akan memasang plug pada petikemas tersebut dan memantau serta melaporkan kondisi temperaturnya setiap 3 jam sekali.
  16. Pengemudi Head Truck menyerahkan Job Slip kepada Personil Gate dan menempelkan Kartu Identitas ke RFID Reader.
  17. Di jembatan timbang, truk akan ditimbang kembali dan hasilnya akan tercatat di sistem PT. Terminal Petikemas Surabaya setelah proses dikonfirmasi.
  18. Penghitungan berat petikemas dilakukan dengan mengurangi berat saat Gate-In (Truk + Petikemas) dengan berat saat Gate-Out (Truk).
  19. Setelah proses Gate-Out dikonfirmasi, secara otomatis sistem akan mengecek apakah Pengguna Jasa memilih VGM TPS atau tidak saat pembuatan Job Order.
    1. Bagi Pengguna Jasa yang memilih menggunakan VGM TPS maka hasil penimbangan dari TPS akan digunakan sebagai data VGM bersama dengan tanda tangan yang sah.
    2. Bagi Pengguna Jasa yang menolak menggunakan VGM TPS, sistem akan mengecek apakah Perusahaan Pelayaran mengirim data VGM ke PT. Terminal Petikemas Surabaya.
      • Perusahaan Pelayaran yang tidak mengirimkan data VGM dan petikemas ditemukan tanpa VGM, maka TPS harus menyediakan VGM bersama dengan tanda tangan yang sah
      • Perusahaan Pelayaran yang mengirimkan data VGM, sistem akan membandingkan antara data VGM Perusahaan Pelayaran dan hasil penimbangan TPS.
        • Apabila ditemukan melebihi batas toleransi yang disetujui sebesar 5%, maka hasil penimbangan TPS akan menggantikan data VGM dari Perusahaan Pelayaran.
        • Apabila data VGM dari Perusahaan Pelayaran masih dalam batas toleransi yang disetujui sebesar 5%, maka data tersebutlah yang akan digunakan
19.   Ketika data VGM telah diperoleh, sistem akan menghilangkan flag stop
20.   Sistem TPS akan mengembalikan secara otomatis EDI FILE (CODECO, VERMAS) untuk petikemas dengan VGM TPS dan mengirimkan pemberitahuan via email kepada Perusahaan Pelayaran apabila data VGM telah diperoleh.
21.   Personil Gate menyerahkan bukti timbang kepada Pengemudi Head Truck. Pengemudi Head Truck keluar meninggalkan area PT. Terminal Petikemas Surabaya.

b.      Layanan Pemuatan Petikemas
    1. Perusahaan Pelayaran mengirimkan dokumen-dokumen yang terkait dengan pemuatan petikemas sebagai berikut
      1. Master Cable
      2. Pemberitahuan Identifikasi Kapal Petikemas
      3. Pernyataan Fakta
      4. Daftar Ringkasan Ekspor
      5. Daftar Kargo Berbahaya
      6. Daftar Urutan Crane
      7. Rencana Umum Pemuatan
      8. Bay Plan Pemuatan
      9. Manifest 
    2. Personil Perencanaan Dermaga menerima dokumen dari Perusahaan Pelayaran dan memeriksa kelengkapannya serta mempersiapkan dokumen untuk Rapat Harian Operasional. 
    3. Departemen Operasi bersama Departemen Teknik mengadakan Rapat Harian Operasional untuk merencanakan kegiatan bongkar muat .
    4. Personil Perencana Kapal merencanakan pemuatan petikemas berdasarkan Instruksi Penyimpanan yang diterima dari Perusahaan Pelayaran.
    5. Personil Perencana Kapal meminta persetujuan rencana pemuatan petikemas kepada Chief Officer. Apabila Chief Officer telah menyetujui rencana pemuatan petikemas, Petugas Perencana Kapal memproses Rencana Pemuatan Akhir menjadi file PDF dan menyimpannya di folder grup agar bisa diakses oleh pihak lain yang bekepentingan terhadap file tersebut.
    6. Supervisor Dermaga mencetak Rencana Pemuatan Akhir dan membagikan dokumen tersebut kepada Petugas Tally Dermaga.
    7. Apabila petikemas yang akan dimuat adalah bertipe Flatrack, Over dimension, atauUncontainerized, maka Supervisor Dermaga memerintahkan Personil Gudang Alat Bantu untuk menyiapkan alat bantu pengangkatan petikemas tersebut.
    8. Vessel Dispatcher mengirimkan perintah kerja kepada VMT di masing-masing alat dan HHT.
    9. Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari lapangan penumpukan ke Head Truck sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT.
    10. Pengemudi Head Truck membawa petikemas menuju dermaga sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT.
    11. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) memasangkan twistlock pada masing-masing petikemas yang akan dipindahkan dari Head Truck ke atas kapal. Apabila petikemas bertipe Flatrack, Over Dimension atau Uncontainerized, maka TKBM wajib memasangkan alat bantu pengangkatan yang telah disediakan sebelum petikemas diangkat ke atas kapal.
    12. Petugas Tally Dermaga menginformasikan kepada Operator CC untuk memindahkan petikemas dari Head Turck ke atas kapal sesuai dengan Rencana Pemuatan.
    13. Setelah petikemas diletakkan di lokasi di atas kapal sesuai dengan Rencana Pemuatan, Petugas Tally Dermaga mengkonfirmasi pemuatan telah dilakukan melalui HHT.
    14. Apabila petikemas bertipe reefer, maka Personil Pemantau Reefer akan memasang plug pada petikemas tersebut dan memeriksa pengaturan temperatur.
    15. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) memasang lashing pada petikemas yang telah dimuat ke atas kapal.
    16. Apabila seluruh petikemas telah dimuat ke atas kapal dan kapal siap untuk diberangkatkan, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) melepaskan tali temali pada kapal.
    17. Supervisor Dermaga mengkonfirmasikan keberangkatan kapal ke dalam sistem CTOS.

c.       Layanan Pembongkaran Petikemas
    1. Berdasarkan Hasil Rapat Harian Rencana Tambat Kapal, Supervisor Dermaga menyiapkan kade meter dan memberi tanda batas tambat kapal dengan menempatkan bendera tambat di dermaga untuk siang hari dan menambahkan lampu tambat untuk malam hari
    2. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) bersiap pada posisi kade meter awal dan kade meter akhir tempat kapal akan sandar dan memasukkan ujung tali tambat kapal ke dalam bolder
    3. Supervisor Dermaga menginput data tanggal, jam, dan posisi sandar kapal ke dalam sistem PT. Terminal Petikemas Surabaya
    4. Setelah kapal sandar, Kru Kapal menurunkan tangga kapal dan memasang jala pengaman. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) memastikan extra gangway telah dipasang dengan benar dan aman di antara tangga kapal dan dermaga
    5. Pada saat kapal awal sandar, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) membuka lashing dan twislock petikemas di atas dek pada Bay yang akan dibongkar
    6. Pada saat membuka lashing dan twislock petikemas, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) wajib menggunakan mancage apabila berada di atas petikemas dengan ketinggian lebih dari 2 meter
    7. Vessel Dispatcher mengaktifkan dan mengirimkan Urutan Pembongkaran Petikemas. Urutan ini disesuaikan dengan urutan rencana bongkar yang telah disepakati dengan Perusahaan Pelayaran/Agen Kapal
    8. Sebelum petikemas dibongkar dari atas kapal, haruslah diperhatikan adanya perlakuan khusus untuk petikemas bertipe Reefer, Over Dimension danUncontainerized
      1. Petikemas Reefer
        • Personil Pemantau Reefer melepas kabel reefer dari plug kapal dan mengecek pengaturan temperatur
      2. Petikemas Over Dimension dan Uncontainerized
        • Supervisor dermaga menginstruksikan Petugas Gudang Alat Bantuuntuk mempersiapkan alat bantu yang dibutuhkan untuk membongkar petikemas dari atas kapal dengan memperhatikan panjang, lebar, dan tinggi petikemas
        • Personil Gudang Alat Bantu mempersiapkan alat bantu untuk membongkar petikemas sesuai dengan instruksi dari Supervisor Dermaga
        • Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) mengumpulkan semua alat bantu yang dibutuhkan dari gudang dan memasangnya pada spreader CC
    9. Operator CC membongkar petikemas dari kapal ke atas Head Truck sesuai arahan dari Petugas Tally
    10. Petugas Tally Dermaga memeriksa secara visual kondisi fisik dan nomor petikemas
    11. Petugas Tally Dermaga mengkonfirmasi hasil pembongkaran di HHT sesuai dengan nomor petikemas yang dibongkar dan menginputkan nomor segel petikemas
    12. Berdasarkan instruksi yang ditampilkan pada VMT, Pengemudi Head Truckmengangkut petikemas dari dermaga ke lapangan penumpukan
    13. Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari chassis Head Truck ke lokasi penumpukan sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT
    14. Untuk petikemas reefer, Personil Pemantau Reefer memasang kabel reefer ke plug di lapangan penumpukan dan mengecek pengaturan temperatur
    15. Petikemas yang telah dibongkar akan ditumpuk di lapangan penumpukan PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk dimuat kembali ke kapal atau dikeluarkan dari terminal

d.      Layanan Pengeluaran Petikemas

1.       Perusahaan Pelayaran mengirimkan file Delivery Order Online ke PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk setiap petikemas yang akan dikeluarkan dari terminal. File Delivery Order Online dapat dikirimkan menggunakan format EDI atau diunggah pada Web Access PT. Terminal Petikemas Surabaya
1.       Melalui aplikasi Clique 247, Pengguna Jasa dapat membuat Job Order PengeluaranPetikemas dengan menginputkan data sebagai berikut:
a.       Nomor dan tanggal dokumen persetujuan Bea Cukai
b.       Nomor Delivery Order dari Perusahaan Pelayaran
c.       PIN dari Perusahaan Pelayaran
2.       Aplikasi Clique 247 memproses data yang diinputkan oleh Pengguna Jasa. Pengguna Jasa wajib mengecek data petikemas yang ditampilkan oleh sistem.
a.       Apabila terjadi ketidaksesuaian data petikemas, Pengguna Jasa wajibmengklarifikasi kepada Perusahaan Pelayaran.
ØPerusahaan Pelayaran mengirimkan kembali data Delivery Order Online jika menerima informasi dari Pengguna Jasa.
b.       Apabila data petikemas telah sesuai, Pengguna Jasa dapat melanjutkanpembuatan Job Order dan mencetaknya.
3.       Pengguna Jasa mendistribusikan Job Order yang telah dicetak kepada PengemudiTruknya sebelum masuk ke dalam terminal.
4.       Yard Dispatcher mengirimkan urutan kerja pengeluaran petikemas.
5.       Pengemudi Truk yang telah memiliki Job Order menuju ke Gate-In dan menyerahkanJob Order kepada Personil Gate
6.       Personil Gate-In memindai kode batang Job Order, menginput nomor BAT dan nomor polisi, serta mencetak Job Slip untuk Pengemudi Truk.
7.       Pengemudi Truk yang telah memiliki Job Slip menuju ke blok utama impor sesuai yang tertera di dalam Job Slip.
8.       Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari blok utama impor ke atas chassis truk dan mengkonfirmasinya melalui VMT.
9.       Untuk petikemas reefer, Personil Pemantau Reefer mencabut kabel plug sebelum petikemas dipindahkan.
10.   Pengemudi Truk menuju ke Gate-Out dan mengembalikan Job Slip kepada Personil Gate-Out.
11.   Personil Gate-Out mengecek apakah data fisik petikemas dengan data di dalam sistem telah sesuai. Apabila data fisik petikemas dan data di dalam sistem telah sesuai, Personil Gate-Out mengkonfirmasikan bahwa proses telah selesai.

VII.            KEBIJAKAN
PT Terminal Petikemas Surabaya berkomitmen menjadi Terminal Petikemas berstandar Internasionalyangterpercaya,dengan:
 
  1. Melaksanakan pelayanan prima kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan.
  2. Memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan layanan, lingkungan, kesehatan & keselamatan kerja, keamanan informasi, keamanan rantai suplai serta terus menerus meningkatkan tingkat pemenuhannya.
  3. Menerapkan Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 28000:2007, ISO 27001:2013, OHSAS 18001:2007 dan PP RI No. 50/2012 mengkomunikasikan dan meninjau secara periodik kesesuaiannya terhadap sistem, sasaran, target dan program yang ditetapkan, pada seluruh proses dan kegiatan di PT. Terminal Petikemas Surabaya secara konsisten dengan melibatkan seluruh pegawai, mitra kerja dan pihak-pihak terkait lainnya.
  4. Mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.
  5. Mewujudkan “Zero Fatality” (tidak ada kecelakaan yang menyebabkan kematian) dan "Zero Harm" (tidak ada bahaya) bagi setiap pegawai dan lingkungan PT. Terminal Petikemas Surabaya.
  6. Melaksanakan “Zero Tolerance” (tidak ada toleransi) terhadap kondisi dan perilaku yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan tindakan pelanggaran disiplin lainnya, baik yang terjadi di tempat kerja maupun di lingkungan, yang berdampak terhadap kegiatan Perusahaan.
  7. Memastikan Mitra kerja mengikuti persyaratan Sistem Manajemen Integrasi, di antaranya melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)  bagi Mitra kerja yang memiliki hubungan kontrak minimal 1 (satu) tahun.
  8. Memastikan keterkaitan pengendalian sistem informasi mengacu pada Kebijakan Teknologi Informasi Korporat dan perlindungan terhadap keamanan informasi untuk memastikan terjaminnya kerahasiaan, keutuhan serta ketersediaannya yang berstandar internasional.
  9. Memastikan bahwa setiap kegiatan Perusahaan dilaksanakan secara bertanggungjawab melalui upaya-upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dengan mengendalikan aspek dan dampak lingkungan serta bahaya dan resiko terhadap keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja.
  10. Melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan, antara lain melalui penghematan sumber daya alam pada setiap kegiatan operasionalnya.
  11. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pelanggan dan stakeholder/pihak-pihak yang berkepentingan.
Kebijakan Integrasi ini menjadi arahan kepada seluruh jajaran organisasi untuk senantiasa fokus kepada pelanggan dan memastikan konsistensi peningkatan mutu layanan kepada pelanggan dan akan ditinjau ulang secara berkala sesuai perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-undangan

KESIMPULAN
Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap prosedur tersebbut pihak PT. Pelindo III (Persero) juga melakukan sosialisasi dan pelatihan berupa diklat oprasional terkait prosedur bongkar muat petikemas sehingga petugas lebih memahami prosedur dan untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Selain itu untuk meningkatkan motivasi, perusahaan juga memberikan reward berupa bonus kepada petugas yang menjalankan oprasional dengan penuh dedikasi dan benar. Sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya telah melaksanakan kegiatan bongkar dan muat petikemas melalui cabangnya yakni Pelabuhan Tanjung Perak. Pelayanan jasa bongkar muat petikemas dengan sistem ahli kapal (transshipment) dilakukan di terminal serbaguna (multipurpose)

Sumber : https://www.tps.co.id/

 DOKUMENTASI








#narotamajaya
#bangganarotama
#thinksmart


Contoh Beberapa Perusahaan yang Melanggar Etika Bisnis

 1.  PT.Megasari Makmur dengan Produknya HIT      Pada kasus PT Megarsari Makmur (produk HIT) masalah yang terjadi dikarenakan kurangnya pen...