LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI EKSPOR IMPOR
PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA
DISUSUN OLEH :
RHEINA RIZKY PUTRI INDRIANTO
01218025
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA
2019
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Pada
era globalisasi ini Indonesia dituntut untuk bersaing dengan Negara lain dalam
bidang ekonomi, ekspor impor dan sector lainnya. Dalam hal ini, EksporImpor
tengah berkembang pesat di Indonesia, sehingga diperlukan adanya upaya
pembangunan dalam bidang Ekspor Impor agar dapat mengondisikan aspek
perindustrian di Indonesia.
Pelabuhan
Tanjung Perak menjadi pelabuhanter besar dan tersibuk nomor dua di Indonesia setelah
pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Hal tersebut dikarenakan selain menjadi gerbang
penghubung bagi Indonesia wilayahTimur, juga dikarenakan meningkatnya arus distribusi
barang dari dan menuju wilayah Jawa Timur baik dalam negeri maupun internasional.
Peristiwa
tersebut juga berperan penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi JawaTimur. Keberadaan
Pelindo III sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara, peranan
pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi
logistic. Pelindo III menjadi salah satu perusahaan BUMN besar di Indonesia
dengan tingkat jumlah aset yang meningkat setiap tahunnya.
Mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan
industry tersebut.Dalam mewujudkan pembangunan industry diperlukan wawasan yang
luas dan pemahaman yang baik mengenai
kondisi dan teknologi proses perindustrian diIndonesia.
Persaingan
dalam dunia usaha pada saat ini semakin ketat, untuk dapat bertahan maka diperlukan
kepandaian dalam memilih usaha-usaha apa saja yang dapat diperankan oleh seorang
Manajemen. Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki merupakan dambaan semua orang agar dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan
di hari tua. Untuk itu wawasan tentang dunia usaha juga tepat bagi seorang
Manajemen.
Berangkat
dari pemikiran diatas, kami sebagai mahasiswa program studi S1 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Narotama Surabaya
bermaksudmengadakankunjungan industry
untukmenambahwawasandanmenunjangilmudarimatakuliah yang telahdiperoleh di
kampus. Dalamimplementasinyaterhadapskalabesarsepertikegiatandalamskalaindustri
proses.
II.
TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1.
Memotivasi para peserta dalam menimba ilmu
sebagai bekal dimasa yang akan datang
2.
Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi sejak dini
untuk mendukung sector Ekspor Impor di Indonesia
3.
Mengetahui secara rinci proses yang terjadi di
dalam Ekspor Impor di Indonesia
4.
Memberikan wawasan mengenai ruang lingkup manajemen dan dunia kerja serta peluang
kerja manajemen
III.
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Ø
Waktu Kegiatan :
Kegiatan kunjungan Ekspor impor
ini berlangsung pada :
Hari : Kamis, 27Juni2019
Pukul : 08.00 WIB –Selesai.
Ø
Tempat Kegiatan :
Tempat kegiatan Kunjungan
Ekspor Impor ke PT Pelindo III, Jl.Perak Timur 620 Kec.Pabean Cantian, Kota SBY, Jawa Timur 60165
PEMBAHASAN
I.
GAMBARAN
UMUM
PT
Terminal Petikemas Surabaya (TPS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan fasilitas terminal peti
kemas untuk perdagangan domestic maupun internasional bagi pelaku usaha di
wilayah Indonesia Timur. PT. TPS juga menyediakan jasa transportasi pengiriman
barang secara efisien dan tepat waktu. Saat ini
TPS mengantongi ISO 9001
(standar mutu), ISO 14001
(standar lingkungan), OHSAS 18001 (standar keselamatan dan kesehatan
kerja), dan ISPS Code (standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan). TPS juga merupakan satu-satunya
terminal di Indonesia dan satu-satunya operator terminal di Indonesia yang
memilikisertifikat C-TPAT dan ISO 28000:2007 (system manajemen keamanan untuk
rantai pasok)
Lokasi TPS sangat strategis, karena secara
langsung berhubungan dengan jalan Raya Tol Surabaya dan jalur Kereta Api.
Karena lokasi inilah, TPS disebut sebagai, Pintu Gerbang ke Kawasan
Indonesia Bagian Timur. Secara
geografis, TPS berlokasi di bagian barat Pelabuhan Tanjung Perak dengan
koordinat 7;12;S, 112;40E, di bagian ujung alur pelayaran di antara pulau Jawa
dan pulau Madura sepanjang 25 mil. Lebar
minimum alur adalah 80 meter, kedalaman minimum pada saat air surut adalah 9.5
meter. Alur pelayaran tersebut ditandai dengan jelas, dan disediakan layanan
kepanduan selama 24 jam nonstop.
II.
VISI
PT
Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas dunia di
Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan menonjol
yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk memastikan
bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan terbaik
bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service
Excellence (Terminal Terpercaya dengan Layanan Sempurna), kepuasan
pelanggan menjadi prioritas utama TPS.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk :
- Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan
kepada para pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu
dan terjadwal.
- Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan
apabila petikemas mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan
tambahan lainnya, seperti reefer plug, yang digunakan untuk
mempertahankan suhu dingin petikemas.
- Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat
pembongkaran atau pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau
bahan bakar.
- Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan
layanan bagi mereka dengan sepenuh hati.
III.
MISI
Misi
PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu perusahaan yang terus maju,
tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang
dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun
internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan di kawasan Indonesia bagian
timur.
Untuk
mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya untuk :
- Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para
pelanggan yang dapat menjamin pengiriman barang yang aman, efisien, dan
tepat waktu.
- Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan
bersahabat dengan lingkungan.
- Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal.
- Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin
tercapainya sukses bisnis serta mengupayakan tingkat pengembalian investasi
yang wajar kepada para pemegang saham.
- Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam
menjalankan perannya sebagai perusahaan milik masyarakat.
IV.
MOTTO
“ Reliable Terminal with Service
Excellence “
Filosofi :
Sebagai
sebuah terminal petikemas yang berhubungan dengan pembeli baik dalam atau luar
negeri, maka perusahaan haruslah menjadi yang; dapat diandalkan dan terpercaya.
Oleh karena
itu, untuk menjadi terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus
didukung oleh layanan yang sempurna. TPS mendorong para pegawainya dan para
rekanan bisnisnya untuk meraih kesempurnaan layanan terhadap para pelanggannya.
RELIABLE artinya :
R: Responsive, TPS harus
tanggap terhadap keluh kesah pelanggan
E: Empathy, TPS harus berempati terhadap masalah pelanggan
L: Learning, TPS menerima pengalaman sebagai sarana pembelajaran dalam
proses masa depan yang lebih baik
I : Innovation, layanan TPS didukung oleh peralatan dan sistem
komputer terkini
A: Ability, layanan TPS didukung oleh orang-orang yang ahli di bidangnya
B: Benefit, para pelanggan menikmati keuntungan dari layanan TPS
L: Leading, TPS memimpin di garis depan dalam mutu layanan
E: Effective and Efficient, TPS melaksanakan strategi tepat guna dalam
menghadapi persaingan bisnis
V.
FASILITAS
Fasilitas PT. Terminal Petikemas
Surabaya Untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat petikemas, maka Terminal
PetiKemas harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas (Salim,1994), Fasilitas dalam
sebuah terminal petikemas yang menjadi penunjang kelancaran penanganan aktivitas
bongkar muat adalah sebagai berikut ini :
1. Berth
(Dermaga)
Sebagai tempat bersandarnya kapal dan
mempunyai panjang dan kedalaman tertentu disesuaikan dengan jenis kapal yang
berlabuh. PT. Terminal PetiKemas Surabaya memiliki 2 dermaga sebagai berikut :
Ø Dermaga
Internasional - Panjang 1.000 Meter - Lebar 50 Meter - Kedalaman 10,5 Meter
Ø Dermaga
Domestik 1. Panjang 450 Meter 2. Lebar 50 Meter 3. Kedalaman 7,5 Meter
2. Marshaling
Yard
Tempatuntukmenyusunbarang yang siapbongkar
dan muatdarikapal. Lapanganiniterletak di dekat apron.
3. Container
Yard
Lapangan yang digunakan untuk menangani/menyimpan
petikemas yang mengendap, PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki dua lapangan
penumpukan yaitu :
Ø Lapangan
Penumpukan Internasional
·
Luas 29 Hektar
·
Kapasitas 21,989 Hektar
Ø Lapangan
Penumpukan Domestik
·
Luas 9 Hektar
·
Kapasitas 5,650 Hektar
·
4. Container
Freight Service (CFS)
Tempat yang ditunjuk pengirim barang untuk menyusun
dan membongkar barangnya dari petikemas. PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki
CFS dengan spesifikasi yaitu :
·
Luas Total 10.000 meter2
·
BarangBerbahaya 6.500 meter
5.
Maintenance and Repair Shop
Tempat untuk memperbaiki dan perawatan petikemas.
6.
Control Tower Tempat
Untuk mengawasi kegiatan di Marshaling Yard
dan Container Yard.
7.
Ship Planning Centre Pusat perencanaan muatan
dan pembongkaran container dari dan kedalam kapal.
8.
Weighting Bridge Jembatan timbang untuk menghitung
berat petikemas yang akan dimuat dan dibongkar dari kapal.
9.
Terminal Operation System Terminal Operation
System adalah system perangkat lunak terpadu yang digunakan oleh PT. Terminal
Petikemas Surabaya untuk menintegrasikan monitoring aktivitas bongkar muat di
pelabuhan secara real time.
VI.
MACAM
– MACAM LAYANAN
a. Layanan Penerimaan Petikemas
Perusahaan Pelayaran mengirimkan data COPARN ke
PT. Terminal Petikemas Surabaya, baik melalui Web Access (file Excel) maupun
melalui FTP - File Transfer Protocol (file EDI).
- Perusahaan Pelayaran mengirimkan data
COPARN ke PT. Terminal Petikemas Surabaya, baik melalui Web Access (file
Excel) maupun melalui FTP - File Transfer Protocol (file EDI)
- Pengguna Jasa
membuat Job Order melalui aplikasi Clique 247, mencetak
E-CEIR (Electronic Container Equipment Interchange Receipt), dan
mendistribusikan E-CEIR kepada Pengemudi Head Truck.
- Pengemudi Head Truck
menuju ke Gate-In (Gerbang Masuk) bersama petikemasnya
dan menempelkan QR-Code yang terdapat pada E-CEIR ke QR-Code Reader yang
ada di Gate.
- Petugas Tally Pre Gate-In memasukkan
nomor polisi truk dan nomor BAT and mengkonfirmasi nomor petikemas melalui
HHT. Setelah informasi detil petikemas tampil pada HHT, Petugas
Tally Pre Gate-In memeriksa kesesuaian antara fisik dan
informasi yang tampil pada HHT.
- Apabila ditemukan
ketidaksesuaian, maka proses Pre Gate-In tidak bisa
dilakukan. Pengemudi Truk harus memarkirkan truknya dan Pengguna Jasa
harus membuat Job Order yang sesuai dengan detil fisik
petikemas.
- Apabila pada informasi
detil petikemas yang tampil di HHT ditemukan petikemas reefer yang
tidak ada temperaturnya, maka Petugas Tally Pre Gate-In harus melaporkan
kepada Superintenden Gate.
- Superintenden Gate
menghubungi Pengguna Jasa untuk memastikan apakah petikemas reefer tersebut
merupakan petikemas reefer yang tidak di-plug atau
terjadi kesalahan data pada COPARN yang dikirimkan.
- Apabila petikemas reefer tersebut
merupakan petikemas yang tidak di-plug, maka dapat melanjutkan ke proses
berikutnya. Namun apabila ada kesalahan data yang dikirimkan, maka
Perusahaan Pelayaran harus mengirimkan ulang data COPARN yang benar dan
Pengguna Jasa harus membuat Job Order yang sesuai dengan
data fisik petikemas.
- Petugas Tally
Pre Gate-In memasukkan MGW (Maximum Gross Weight) dan
Nomor Segel, kemudian menekan tombol Refresh pada HHT
untuk merekam berat truk dan muatan petikemasnya.
- Petugas Tally Pre Gate-In menekan
tombol Confirm pada HHT untuk mengkonfirmasi proses
Pre Gate-In.
- Pengemudi Head Truck
menempelkan Kartu Identitas ke RFID Reader (Radio
Frequency Identification Device), mengambil Job Slip yang
tercetak dan menuju ke lokasi penumpukan yang sesuai dengan yang
tertulis pada Job Slip.
- Yard
Dispatcher mengirimkan
perintah kerja kepada RTG/RS melalui VMT (Vehicle Mounted Terminal) untuk
memindahkan petikemas dari truk ke lapangan penumpukan.
- Operator RTG/RS
memindahkan petikemas dari truk ke lapangan penumpukan sesuai dengan
instruksi yang ditampilkan pada VMT.
- Setelah petikemas
selesai ditumpuk, Pengemudi Head Truck menuju Gate-Out(Gerbang
Keluar) untuk melakukan proses Gate-Out.
- Apabila petikemas yang
ditumpuk adalah petikemas reefer dengan plug, maka
Personil Pemantau Reefer akan memasang plug pada
petikemas tersebut dan memantau serta melaporkan kondisi temperaturnya
setiap 3 jam sekali.
- Pengemudi Head Truck
menyerahkan Job Slip kepada Personil Gate dan menempelkan
Kartu Identitas ke RFID Reader.
- Di jembatan timbang,
truk akan ditimbang kembali dan hasilnya akan tercatat di sistem PT.
Terminal Petikemas Surabaya setelah proses dikonfirmasi.
- Penghitungan berat
petikemas dilakukan dengan mengurangi berat saat Gate-In (Truk
+ Petikemas) dengan berat saat Gate-Out (Truk).
- Setelah proses Gate-Out dikonfirmasi,
secara otomatis sistem akan mengecek apakah Pengguna Jasa memilih VGM TPS
atau tidak saat pembuatan Job Order.
- Bagi Pengguna Jasa
yang memilih menggunakan VGM TPS maka hasil penimbangan dari TPS akan
digunakan sebagai data VGM bersama dengan tanda tangan yang sah.
- Bagi Pengguna Jasa
yang menolak menggunakan VGM TPS, sistem akan mengecek apakah Perusahaan
Pelayaran mengirim data VGM ke PT. Terminal Petikemas Surabaya.
- Perusahaan Pelayaran
yang tidak mengirimkan data VGM dan petikemas ditemukan tanpa VGM, maka
TPS harus menyediakan VGM bersama dengan tanda tangan yang sah
- Perusahaan Pelayaran
yang mengirimkan data VGM, sistem akan membandingkan antara data VGM
Perusahaan Pelayaran dan hasil penimbangan TPS.
- Apabila
ditemukan melebihi batas toleransi yang disetujui sebesar 5%, maka
hasil penimbangan TPS akan menggantikan data VGM dari Perusahaan
Pelayaran.
- Apabila
data VGM dari Perusahaan Pelayaran masih dalam batas toleransi yang
disetujui sebesar 5%, maka data tersebutlah yang akan digunakan
19. Ketika data VGM telah
diperoleh, sistem akan menghilangkan flag stop
20. Sistem TPS akan
mengembalikan secara otomatis EDI FILE (CODECO, VERMAS) untuk petikemas dengan
VGM TPS dan mengirimkan pemberitahuan via email kepada Perusahaan Pelayaran
apabila data VGM telah diperoleh.
21. Personil Gate menyerahkan
bukti timbang kepada Pengemudi Head Truck. Pengemudi Head Truck keluar
meninggalkan area PT. Terminal Petikemas Surabaya.
b. Layanan Pemuatan Petikemas
- Perusahaan
Pelayaran mengirimkan dokumen-dokumen yang terkait dengan pemuatan
petikemas sebagai berikut
- Master Cable
- Pemberitahuan
Identifikasi Kapal Petikemas
- Pernyataan
Fakta
- Daftar
Ringkasan Ekspor
- Daftar
Kargo Berbahaya
- Daftar
Urutan Crane
- Rencana
Umum Pemuatan
- Bay
Plan Pemuatan
- Manifest
- Personil
Perencanaan Dermaga menerima dokumen dari Perusahaan Pelayaran dan
memeriksa kelengkapannya serta mempersiapkan dokumen untuk Rapat Harian
Operasional.
- Departemen
Operasi bersama Departemen Teknik mengadakan Rapat Harian Operasional
untuk merencanakan kegiatan bongkar muat .
- Personil
Perencana Kapal merencanakan pemuatan petikemas berdasarkan Instruksi
Penyimpanan yang diterima dari Perusahaan Pelayaran.
- Personil
Perencana Kapal meminta persetujuan rencana pemuatan petikemas
kepada Chief
Officer. Apabila Chief Officer telah menyetujui rencana
pemuatan petikemas, Petugas Perencana Kapal memproses Rencana Pemuatan
Akhir menjadi file PDF dan menyimpannya di folder grup agar bisa diakses
oleh pihak lain yang bekepentingan terhadap file tersebut.
- Supervisor
Dermaga mencetak Rencana Pemuatan Akhir dan membagikan dokumen tersebut
kepada Petugas Tally Dermaga.
- Apabila
petikemas yang akan dimuat adalah bertipe Flatrack, Over dimension,
atauUncontainerized,
maka Supervisor Dermaga memerintahkan Personil Gudang Alat Bantu untuk
menyiapkan alat bantu pengangkatan petikemas tersebut.
- Vessel Dispatcher mengirimkan
perintah kerja kepada VMT di masing-masing alat dan HHT.
- Operator
RTG/RS memindahkan petikemas dari lapangan penumpukan ke Head Truck
sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT.
- Pengemudi
Head Truck membawa petikemas menuju dermaga sesuai dengan instruksi yang
ditampilkan pada VMT.
- Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) memasangkan twistlock pada
masing-masing petikemas yang akan dipindahkan dari Head Truck ke atas
kapal. Apabila petikemas bertipe Flatrack, Over Dimension atau Uncontainerized, maka
TKBM wajib memasangkan alat bantu pengangkatan yang telah disediakan
sebelum petikemas diangkat ke atas kapal.
- Petugas
Tally Dermaga menginformasikan kepada Operator CC untuk memindahkan
petikemas dari Head Turck ke atas kapal sesuai dengan Rencana Pemuatan.
- Setelah
petikemas diletakkan di lokasi di atas kapal sesuai dengan Rencana
Pemuatan, Petugas Tally Dermaga mengkonfirmasi pemuatan telah dilakukan
melalui HHT.
- Apabila
petikemas bertipe reefer,
maka Personil Pemantau Reefer akan
memasang plug pada
petikemas tersebut dan memeriksa pengaturan temperatur.
- Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) memasang lashing pada petikemas yang telah
dimuat ke atas kapal.
- Apabila
seluruh petikemas telah dimuat ke atas kapal dan kapal siap untuk
diberangkatkan, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) melepaskan tali temali
pada kapal.
- Supervisor
Dermaga mengkonfirmasikan keberangkatan kapal ke dalam sistem CTOS.
c. Layanan Pembongkaran Petikemas
- Berdasarkan
Hasil Rapat Harian Rencana Tambat Kapal, Supervisor
Dermaga menyiapkan kade meter dan memberi tanda batas tambat kapal dengan
menempatkan bendera tambat di dermaga untuk siang hari dan menambahkan
lampu tambat untuk malam hari
- Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) bersiap pada posisi kade meter awal dan
kade meter akhir tempat kapal akan sandar dan memasukkan ujung tali
tambat kapal ke dalam bolder
- Supervisor Dermaga
menginput data tanggal, jam, dan posisi sandar kapal ke
dalam sistem PT. Terminal Petikemas Surabaya
- Setelah
kapal sandar, Kru Kapal menurunkan tangga kapal dan memasang jala
pengaman. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) memastikan extra gangway telah
dipasang dengan benar dan aman di antara tangga kapal dan
dermaga
- Pada
saat kapal awal sandar, Tenaga Kerja Bongkar Muat
(TKBM) membuka lashing dan twislock petikemas
di atas dek pada Bay yang
akan dibongkar
- Pada
saat membuka lashing dan twislock petikemas,
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) wajib menggunakan mancage apabila
berada di atas petikemas dengan ketinggian lebih dari 2 meter
- Vessel Dispatcher mengaktifkan
dan mengirimkan Urutan Pembongkaran Petikemas. Urutan ini
disesuaikan dengan urutan rencana bongkar yang telah disepakati dengan Perusahaan
Pelayaran/Agen Kapal
- Sebelum
petikemas dibongkar dari atas kapal, haruslah diperhatikan
adanya perlakuan khusus untuk petikemas bertipe Reefer, Over Dimension danUncontainerized
- Petikemas Reefer
- Personil
Pemantau Reefer melepas
kabel reefer dari plug kapal
dan mengecek pengaturan temperatur
- Petikemas Over Dimension dan Uncontainerized
- Supervisor
dermaga menginstruksikan Petugas Gudang Alat Bantuuntuk
mempersiapkan alat bantu yang dibutuhkan untuk membongkar petikemas
dari atas kapal dengan memperhatikan panjang, lebar, dan tinggi
petikemas
- Personil
Gudang Alat Bantu mempersiapkan alat bantu untuk membongkar
petikemas sesuai dengan instruksi dari Supervisor Dermaga
- Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) mengumpulkan semua alat bantu yang
dibutuhkan dari gudang dan memasangnya pada spreader CC
- Operator
CC membongkar petikemas dari kapal ke atas Head
Truck sesuai arahan dari Petugas Tally
- Petugas Tally Dermaga
memeriksa secara visual kondisi fisik dan nomor petikemas
- Petugas Tally Dermaga
mengkonfirmasi hasil pembongkaran di HHT sesuai dengan nomor petikemas
yang dibongkar dan menginputkan nomor segel petikemas
- Berdasarkan
instruksi yang ditampilkan pada VMT, Pengemudi Head
Truckmengangkut petikemas dari dermaga ke lapangan penumpukan
- Operator
RTG/RS memindahkan petikemas dari chassis Head Truck ke lokasi
penumpukan sesuai dengan instruksi yang ditampilkan pada VMT
- Untuk
petikemas reefer, Personil
Pemantau Reefer memasang
kabel reefer ke
plug di lapangan penumpukan dan mengecek pengaturan temperatur
- Petikemas
yang telah dibongkar akan ditumpuk di lapangan penumpukan PT. Terminal
Petikemas Surabaya untuk dimuat kembali ke kapal atau dikeluarkan dari
terminal
d. Layanan Pengeluaran Petikemas
1. Perusahaan Pelayaran mengirimkan file Delivery
Order Online ke PT. Terminal Petikemas Surabaya
untuk setiap petikemas yang akan dikeluarkan dari terminal. File Delivery
Order Online dapat dikirimkan menggunakan format EDI atau
diunggah pada Web Access PT. Terminal Petikemas Surabaya
1. Melalui aplikasi Clique 247, Pengguna Jasa
dapat membuat Job Order PengeluaranPetikemas dengan
menginputkan data sebagai berikut:
a. Nomor dan tanggal dokumen persetujuan Bea Cukai
b. Nomor Delivery Order dari Perusahaan Pelayaran
c. PIN dari Perusahaan Pelayaran
2. Aplikasi Clique 247 memproses data yang diinputkan
oleh Pengguna Jasa. Pengguna Jasa wajib mengecek data petikemas yang
ditampilkan oleh sistem.
a. Apabila terjadi ketidaksesuaian data petikemas, Pengguna
Jasa wajibmengklarifikasi kepada Perusahaan Pelayaran.
ØPerusahaan
Pelayaran mengirimkan kembali data Delivery
Order Online jika menerima informasi
dari Pengguna Jasa.
b. Apabila data petikemas telah sesuai, Pengguna Jasa dapat
melanjutkanpembuatan Job Order dan
mencetaknya.
3. Pengguna Jasa mendistribusikan Job Order yang telah
dicetak kepada PengemudiTruknya sebelum masuk ke dalam terminal.
4. Yard Dispatcher mengirimkan urutan kerja pengeluaran petikemas.
5. Pengemudi Truk yang telah memiliki Job
Order menuju ke Gate-In dan menyerahkanJob Order kepada Personil Gate
6. Personil Gate-In memindai
kode batang Job Order, menginput nomor
BAT dan nomor polisi, serta mencetak Job Slip untuk Pengemudi Truk.
7. Pengemudi Truk yang telah memiliki Job Slip menuju ke blok utama impor sesuai yang tertera di dalam Job
Slip.
8. Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari blok utama impor ke atas
chassis truk dan mengkonfirmasinya melalui VMT.
9. Untuk petikemas reefer, Personil
Pemantau Reefer mencabut kabel plug
sebelum petikemas dipindahkan.
10. Pengemudi Truk menuju ke Gate-Out dan mengembalikan Job
Slip kepada Personil Gate-Out.
11. Personil Gate-Out mengecek apakah data fisik
petikemas dengan data di dalam sistem telah sesuai. Apabila data
fisik petikemas dan data di dalam sistem telah sesuai, Personil
Gate-Out mengkonfirmasikan bahwa proses telah selesai.
VII.
KEBIJAKAN
PT Terminal Petikemas Surabaya berkomitmen
menjadi Terminal Petikemas berstandar Internasionalyangterpercaya,dengan:
- Melaksanakan pelayanan
prima kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan.
- Memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan layanan,
lingkungan, kesehatan & keselamatan kerja, keamanan informasi,
keamanan rantai suplai serta terus menerus meningkatkan tingkat
pemenuhannya.
- Menerapkan Sistem
Manajemen Integrasi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 28000:2007, ISO
27001:2013, OHSAS 18001:2007 dan PP RI No. 50/2012 mengkomunikasikan dan
meninjau secara periodik kesesuaiannya terhadap sistem, sasaran, target
dan program yang ditetapkan, pada seluruh proses dan kegiatan di PT.
Terminal Petikemas Surabaya secara konsisten dengan melibatkan seluruh
pegawai, mitra kerja dan pihak-pihak terkait lainnya.
- Mewujudkan sumber daya
manusia yang kompeten dan profesional.
- Mewujudkan “Zero Fatality” (tidak ada
kecelakaan yang menyebabkan kematian) dan "Zero Harm" (tidak ada
bahaya) bagi setiap pegawai dan lingkungan PT. Terminal Petikemas
Surabaya.
- Melaksanakan “Zero Tolerance” (tidak ada
toleransi) terhadap kondisi dan perilaku yang berkaitan dengan
penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan tindakan pelanggaran disiplin
lainnya, baik yang terjadi di tempat kerja maupun di lingkungan, yang
berdampak terhadap kegiatan Perusahaan.
- Memastikan Mitra kerja
mengikuti persyaratan Sistem Manajemen Integrasi, di antaranya
melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
bagi Mitra kerja yang memiliki hubungan kontrak minimal 1 (satu) tahun.
- Memastikan keterkaitan
pengendalian sistem informasi mengacu pada Kebijakan Teknologi Informasi
Korporat dan perlindungan terhadap keamanan informasi untuk memastikan
terjaminnya kerahasiaan, keutuhan serta ketersediaannya yang berstandar
internasional.
- Memastikan bahwa
setiap kegiatan Perusahaan dilaksanakan secara bertanggungjawab melalui
upaya-upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dan pencemaran lingkungan dengan mengendalikan aspek dan dampak lingkungan
serta bahaya dan resiko terhadap keamanan, kesehatan dan keselamatan
kerja.
- Melakukan upaya-upaya
pelestarian lingkungan, antara lain melalui penghematan sumber daya alam
pada setiap kegiatan operasionalnya.
- Menjalin hubungan yang
harmonis dengan pelanggan dan stakeholder/pihak-pihak yang berkepentingan.
Kebijakan Integrasi ini menjadi arahan kepada
seluruh jajaran organisasi untuk senantiasa fokus kepada pelanggan dan
memastikan konsistensi peningkatan mutu layanan kepada pelanggan dan akan
ditinjau ulang secara berkala sesuai perubahan yang terjadi dalam perusahaan
dan dalam peraturan perundang-undangan
KESIMPULAN
Untuk
meningkatkan pemahaman petugas terhadap prosedur tersebbut pihak PT. Pelindo
III (Persero) juga melakukan sosialisasi dan pelatihan berupa diklat oprasional
terkait prosedur bongkar muat petikemas sehingga petugas lebih memahami
prosedur dan untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Selain itu untuk
meningkatkan motivasi, perusahaan juga memberikan reward berupa bonus kepada
petugas yang menjalankan oprasional dengan penuh dedikasi dan benar. Sebagai
perusahaan penyedia jasa kepelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Surabaya telah melaksanakan kegiatan bongkar dan muat petikemas melalui
cabangnya yakni Pelabuhan Tanjung Perak. Pelayanan jasa bongkar muat petikemas
dengan sistem ahli kapal (transshipment) dilakukan di terminal serbaguna
(multipurpose)
Sumber : https://www.tps.co.id/
DOKUMENTASI
#narotamajaya
#bangganarotama
#thinksmart